Jakarta Barat (Inmas) --- Tokoh agama (Toga)) dan
tokoh masyarakat (Tomas) sangat
dibutuhkan kehadirannya dalam menjaga kerukunan hidup antar umat beragama. Apalagi tokoh
agama yang setiap saat berada ditengah – tengah umatnya harus memberikan pesan
kedamaian.
Hal ini disampaikan Kepala Kankemenag Sofií pada acara
Dialog Antar Umat Beragama di Fave Hotel Kembangan Jakarta Barat, Selasa
(30/04/19).
“Jadi, tokoh agama dan tokoh masyarakat itu dibutuhkan
umat selama 24 jam,” papar Sofi’i dihadapan 18 peserta.
Sofi’i menekankan kepada Masing-masing tokoh agama untuk mengajak serta
menghimbau umatnya untuk selalu menjaga
kerukunan, jangan sampai terpancing dan terprovokasi oleh isu-isu yang sering muncul di
media sosial.
“Kalau ada yang share
yang sifatnya memprovokasi atau lainnya semacam ujaran kebencian cukup dibaca
sendiri aja. Gak usah dishare lagi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sofi’I menyampaikan
bahwa Menteri Agama melalui Rakernas 2019 mengeluarkan tiga kebijakan atau
dikenal dengan sebutan 3 Mantra yaitu pertama Moderasi Beragama, kedua
Kebersamaan Umat dan yang ketiga Integrasi Data.
“Tujuan dari dialog ini
adalah meningkatkan silaturahmi dan toleransi kebangsaan menuju tercapainya
moderasi beragama,” ujar Sofi’i.
Lebih jauh kepala Kantor
menjelaskan bahwa Moderasi beragama
adalah meyakini secara absolut ajaran agama yang kita yakini dan memberikan
ruang terhadap agama yang diyakini oleh orang lain. karena itu kita mengenal ada aliran kiri dan aliran kanan dimana kalau aliran
kiri itu menganut faham liberalisme yang memandang semua agama adalah sama
sedangkan aliran kanan itu menganut faham radikalisme yang memandang agama yang
diyakininya adalah yang paling benar sedangkan agama lain adalah salah.
“Jadi, Moderasi Beragama berada di tengah-tengahnya,” jelasnya
Selain itu, Kepala Kantor
menyampaikan pentingnya integrasi data termasuk data tempat ibadah. Data
tersebut dikumpulkan, diolah lalu disajikan melalui aplikasi e-Data. /Joel